-->

Hai!

Saya Mirza Bareza Podcaster

Kolaborasi Kontak

Fokusan

Public Speaking
Content Planning
Instagram Optimization
SAYA

MIRZA BAREZA

Content Creator - Podcaster

Ketertarikan saya pada internet dimulai sejak tahun 2009. Saat itu, mengulik media sosial bukan satu hal yang populer, dinilai buang-buang waktu. Walau demikian, saya percaya jika internet adalah masa depan. Melalui Podcast, saya berkarya di Youtube dan Instagram. Selain itu, saya kerap kali diundang dan juga mengadakan sharing pengetahuan terkait berkreasi konten digital. Hal ini juga mengantarkan saya untuk memiliki Creative Agency sendiri, NarezaCreative.com.

Kolaborasi

Workshop dan Seminar

Saya terbuka untuk sharing tentang media sosial dan kreasi konten

Content Support

Saya dan tim tersedia untuk mengelola konten sosial mediamu

Video Editing

Tingkatkan kualitas videomu to the next level dan rebut banyak perhatian

Kerja Sama Brand

Kolaborasi brand dengan cara yang kreatif dan menarik untuk sosmed user

Blog

Gara-gara Drama Korea

Ketika kita mendengar kata drama korea, barang kali yang terlintas di pikiran kita adalah perempuan baper atau keromantisan di setiap adegannya. Aku pun termasuk orang yang berpikiran seperti itu. Secara sadar ataupun tidak, kita men-judge kalau drama korea adalah sebuah serial yang perempuan banget.

Seperti yang aku bilang tadi, aku termasuk orang yang berpikiran seperti itu. Nah, aku tertantang untuk menonton drama korea. Aku ingin merasakan sensasinya. Aku ingin membuktikan, apa benar drama korea ini 'cewek banget' dan bikin ketagihan, katanya.

Jujur, aku adalah tipe orang yang bebel (keras kepala). Ketika aku anggap sesuatu jelek, maka akan selama jelek. Begitu pula sebaliknya. Serius.

NAMUN, semuanya berubah hanya melalui sebuah serial drama korea.

Anggapan buruk tentang drama korea masih lekat dipikiranku. Maka saat aku coba menantang diri untuk nonton drama korea. NAH LO!

Maka, aku meminta rekomendasi kepada salah satu teman SMA yang termasuk 'pecandu' drama di kelas. Diberilah aku beberapa judul drama korea. Aku memutuskan memilih Good Doctor. Nontonlah aku.

Pada awal menonton, aku merasa biasa saja. Nah, saat masuk episode ke tigas, GILA! Aku mulai merasa penasaran. Bibit ketagihan mulai tumbuh.

Kebetulan saat itu aku menjaga teman asramaku yang sedang sakit di Puskesmas Paciran. Sembari menjaga, aku nonton drama. Aku bener-bener ngerasa, nonton drama itu memang bikin ketagihan. Penasaran terus dipacu oleh pembuatnya serialnya. GILA!

Pada akhirnya aku menyelesaikan drama itu. HAHA..

Sejak saat itu pandanganku berubah soal drama korea. Ke-bebelan-ku juga mulai memudar, tidak memandang sesuatu itu buruk selamanya.

Masa kuliah pun tiba. Aku mulai disibukkan dengan berbagai tugas kuliah yang bejibun! Mulai lupalah tentang drama korea dan film-film apapun itu. Aku mulai lupa bagaimana menghibur diri. Intinya KURANG WISATA. Tentunya aku mulai lupa juga detail-detail adegan di Good Doctor.

Di semester lima aku mulai dipaksa menghibur dan memwisatakan diri. Aku dipaksan Ronasari. Nontonlah aku sebuah drama korea lagi, judulnya She Was Pretty. Seperti diawal aku bener-bener bosan. Namun ketika memasuki episode tiga, aku mulai gila dan penasaran. Rona cuma ketawa terbahak-bahak melihatku demikian.

Salah satu scene drama korea She Was Pretty

Semester lima ini, aku harus mengambil konsentrasi jurusan. Dari tiga konsentrasi, Public Relation, Journalistic dan Audio Visual, aku ambil Journalistic.

Beberapa kali aku meminta drama korea yang ada hubungannya dengan Pers. Diberilah aku Pinocchio. Aku tambah gila dengan drama korea.

Aku nggak pernah rela ketika drama korea itu tamat! Maka, aku download lagu-lagu soundtrack-nya.

Selain itu, sebenarnya aku banyak belajar dari banyak drama yang aku tonton. Mulai She Was Pretty, The Girl Who See Smells, Pinocchio, Missing You dan You are All Surrounded, aku belajar korea itu hebat dalam mepromosikan kebudayaannya. Terlebih teknologinya. 

Salah satu scene drama korea Missing You

Coba deh amati lebih jeli. Setiap scene menggunakan smartphone, selalu saja merek yang digunakan Samsung.

Terlepas dari itu semua, aku jadi berbubah pandangan kalau drama korea itu untuk perempuan. Bagiku enggak, saat ini. Drama korea adalah tontonan bebas untuk siapapun asal cukup usia dan tentunya bikin nggak instan. Kita dituntut mikir dan secara nggak langsung latihan untuk menganalisis.

DRAMA KOREA GILA, GILA GILA BANGET, GILA!

Lolos dan Berangkat ke Bandung #ACYC

Ada dua macam mahasiswa. Pertama, mereka yang suka dengan kenyamanan dan yang kedua adalah mereka yang senang dengan tantangan. Beberapa waktu lalu, aku menulis tentang Zona Nyaman. Aku bertekad untuk menjadi mahasiswa yang berani dengan tantangan. Meski, wkwk, tak semudah ngomongnya sih...
Sekitar tanggal 16 November, Mas Rajih, ngirim broadcast pesan tentang kegiatan Youth Camp Anti Korupsi ke group IMM. Aku tertarik seketika! Kriteria yang bisa mengikuti aku rasa adalah aku (ciye)...
Saat Rona lagi ngambil gambarku, aslinya ini lagi marah-marahin aku karena salah terus.
Ahirnya aku ikuti kompetisinya. Kompetisinya adalah membuat vlog deskripsi diri dan alasan kenapa panitia harus memilihku. Oke deh, langsung bikin. Dibantu Ronasari, aku bikin video tersebut. Kilat, nggak sampai satu jam selesai syuting dan malamnya diedit kemudian upload. Rona bukan cuman bantu ngambil video, dia juga banyak bantu ngarahin mimik yang baik gimana, banyak deh.

Dua minggu setelahnya, aku dapat email dari tim ACYC! Alhamdulillah aku lolos! Saat itu, yaa tuhaan! Aku senang sekali. Karena baru kali ini aku lolos ikut Youth Camp macam ini. Daaan kabar terbaiknya aku bukan hanya lolos, seluruh tanggungan hidup selama Youth Camp akan ditanggung panitia. Yang bikin aku tambah senang lagi adalah para pengisi materi yang kece-kece sangat! Siapa aja? Diposting selanjutnya deh aku bahas.
Inilah email yang membuatku buahagia, Rek!
Dari Kota Malang ternyata bukan aku saja yang lolos, Babang Rajih juga lolos. Kami pun berangkat bersama tanggal 2 ke BANDUNG! Yoooooots!

Jujur, aku bukanlah orang yang sangat paham "apa itu korupsi" dan lain sebagainya. Begitu pun Mas Rajih. Kami nekat berangkat berdua berbekal diskusi yang pra agenda kami lakukan di Malang.

Bersambung ke 


Kontak

Kantor:

Surabaya, Jawa Timur