-->

Juni 01, 2019

Selesai Bukan Berarti Berhenti
Photo by Jonathan Chng on Unsplash

Kita tentu saja selalu mengalami sebuah perkembangan dalam hidup. Kita akan terus beranjak ke step berikutnya. Begitu pun dengan diriku. Mungkin enam tahun lalu aku masih kelas sepuluh MA. Mungkin sepuluh tahun lalu saya masih duduk nyaman tak memahami hidup ini harus bermuara dimana.

Selesai memang tidak berhenti. Boleh saja kita pensiun dari kantor. Namun apakah peran kita sebagai manusia selesai? Apa yang membuat kita selesai? Mati? Belum. Masih ada rentetan proses yang panjang menuju Jannah. 

Dua pekan lalu aku membacakan Laporan Pertanggungjawabanku (LPJ) dihadapan adik-adikku di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Renaissance FISIP UMM. Saat membaca LPJ tersebut, tak kuasa rasanya membaca cerminan praktek selama satu periode yang sengaja membiarkan diriku terkurung dalam ruang ketidakbecusan. Tidak semuanya jelek memang. Namun ini tetap menjadi penyesalan terbesar dalam memanfaatkan waktu.

Ketika ada pertanyaan, "Sudah dapat apa saja selama jadi pimpinan?". Seketika badan dan pikiranku menjadi panas dingin. Bibir tak sanggup bergerak, mengingat betapa meruginya diri menyia-nyiakan waktu yang begitu banyak.

Selesainya masa kepemimpinan ini sebenarnya adalah sebuah tanda jikalau aku tidak cukup baik dalam berteori dan praktek. Tentu saja ini menjadi hutangku pada tempat belajarku. Demi memperbaiki praktekku yang kurang baik, maka aku perlu mendampingi kepemimpinan berikutnya agar tidak mengulangi segala evaluasi yang telah kulakukan.

Inilah yang kemudian ku sebut selesai bukan berarti berhenti. Mungkin aku sudah selesai menjadi pimpinan. Namun tanggung jawabku sebagai seorang senior tidak bisa hilang begitu saja. Pun ini juga bukan seluruhnya demi membayar hutangku. Namun ini juga menjadi momenku lebih serius lagi berproses.

Sembari menyelesaikan part time dan skripsi aku tentu bisa menyisihkan banyak waktuku untuk mendampingi adik-adik belajar. Tak mudah memang, namun senior-senior sebelumnya juga dapat melakukannya dengan baik.

Dulu, aku pikir menjadi senior lebih enak karena terlihat tidak memiliki beban belajar yang sama dengan para juniornya. NYATA TIDAK! Menjadi senior tanggung jawab moralnya sangat besar. Selain harus selalu siap ketika diminta mendampingi, juga harus siap belajar lebih banyak agar ketika ditanyai junior-juniornya nggak malu-maluin. HAHAHA...

Setelah Ini Kemana?

Setelah ini tentu saja menyelesaikan skripsi yang telah lama menanti. Selain itu, aku juga ingin lebih mengembangkan Startup-ku. Membaca lebih banyak dan mengembangkan link. Lagi-lagi ini bukan hal yang mudah. Mesti dijalani dengan baik dan konsisten. Bismillah.

0 komentar:

Posting Komentar

Kontak

Kantor:

Surabaya, Jawa Timur